Omong Kosong Lagi

という催しのお誘いが来た。気になる人もいるかも知れないので転載する。某文化人類学者に「君は1920年から進歩していない」と断言されたナロードニキな僕にも、↓のイラストがアナクロちっくに感じられてしまうのは、また御愛嬌。

10月1日運動

Institute for Global Justice (IGJ) dan Lembaga Kreativitas Kemanuasiaan (LKK) mempersembahkan:

“GESTOK dan Perang Global” Pemutaran Film Dokumenter & Diskusi “Menyemai Terang Dalam Kelam” “Perempuan yang Tertuduh”

Selasa 2 Oktober 2007 jam 15.00-19.30
GALERI PUBLIK, Jl. Diponegoro 9, Menteng, Jakarta Pusat-10310

Narasumber:

• Putu Oka Sukanta ( Sastrawan)
• Rieke Diah Pitaloka* ( Tokoh Perempuan)
• Eep Saifullah Fatah (Pengamat Politik)
• Budiarto Shambazy (Jurnalis)
• Faisol Reza ( Politisi Muda)
• Boni Triana (Sejarawan)

*Dalam konfirmasi

Gestok (Gerakan Satu Oktober) merujuk pada tahun 1965 di Indonesia, merupakanbagian perang dingin antara blok barat dan blok timur. Hal ini terjadi karena Blokbarat berusaha menghambat Indonesia untuk mandiri dalam politik dan berdikari dalamekonomi. Apalagi masuk kedalam blok Timur sosialis. Karena apabila Indonesia masukke dalam pengaruh paham sosialisme, maka hal ini akan merugikan kepentingan ekonomipolitik blok barat terutama Amerika Serikat dan Inggris.

Gestok kemudian menjadi kemenangan kapitalisme global atau rekonstitusi kapitalismedi Indonesia yang bergantung pada modal asing. Salah satu hasil langsungnya adalahUndang Undang Penanaman Modal Asing (UUPMA) tahun 1967 yang mengatur secara tidaklangsung pembagian lahan-lahan ekstraktif atau bahan mentah untuk keperluanindustri negara-negara maju.

Kemenangan kapitalisme saat itu menelan korban ratusan ribu nyawa dan jutaanlainnya hidup dalam diskriminasi. Pemenjaran, penghilangan paksa, perampasan hartabenda, dan pengambilan hak-hak sipil dan ekonomi lainnya telah menodai kemanusiaandan peradaban bangsa ini.

Bagaimana kita merefleksikan Gestok 1965 dengan ekonomi, kemanusiaan, dankeindonesiaan saat ini?

Kontak: Revitriyoso Husodo / Koordinator Galeri Publik

Jl. Diponegoro No. 9 Menteng,Jakarta Pusat 10340
Telp.: 62-21-3193 1153,
Fax.: 62-21-3913956